Monday, May 27, 2013

Psikoogi Komunikator: Kredibilitas

Materi tanggal 20 Mei 2013
Komunikator tidak akan di dengar oleh komunikan bila dia tidak memiliki kredibitas di mata komunikan. Hal ini sudah terbukti dari pengalaman saya sendiri setiap kali saya maju ke depan kelas di masa SMA, dari penampilan saya yang pertama untuk menampilkan pidato, baca puisi atau apapun. Saya dipercayai penuh atas kesuksesan dari penampiln pertama saya, setelah itu mulai penampilan kedua saya sampai penampilan selanjutnya saya dipercaya oleh komunikan. Keperayaan tersebut terihat dari antusias komunikan ketika saya menyampaikan  materi dari penampilan saya semua memerhatikan dengan seksama. Namun sayang sekali hal itu tidak terjadi dengan komunikator lain dalam kelas saya, yaitu teman sekelas saya sendiri yang mendapat giliran berpidato. Banyak dari komunikan yang tidak memerhatikan penampilan komunikator tesebut karena memang terlihat membosankan dan dari segi mater yang kurang berbobot.
Dari pengalaman saya tersebut saya dapat menyimpulkan bahwasannya komunikator harus memiliki beberapa segi terutama kredibilitas yang bisa menyampaikan topik yang menarik dan menciptakan situasi yang kondusif.

Thursday, May 16, 2013

Uses & Gratification

Pembahasan mengenai materi tanggal 13 Mei 2013
Teori uses & gratification ini mengacu pada kerasionalan yang dimiliki oleh manusia maksudnya orang akan memaknai sesuai dengan gratifikasinya (ketertarikan). Tentu masing-masing individu memiliki gratifikasi yang berbeda-beda. Membahas mengenai efek dari media massa, individu akan memknai komunikasi massa tergantung dari kognisi mengolah dan memilih hal mana yang penting bagi individu tersebut. Teori ini secara tidak sadar sudah saya lakukan sejak saya masih balita mungkin. Sebagai contoh ketika saya mulai tumbuh remaja dimana masa-masa itu adalah masa puber dimana wajah saja sudah mulai muncul jerawat. Ketika saya menonton televisi di rumah, dan ada sponsor atau iklan disitu saya tertarik dan memerhatikan iklan suatu produk kecantikan sebut saja merk-nya P. Saya benar-benar memerhatikan iklan tersebut karena iklan tersebut menawarkan solusi untuk mengobati jerawat. Dimana dalam situasi tersebut saya mempunyai masalah dengan jerawat. Dan saya pun tertarik untuk mencoba produk tersebut.
Dari contoh pengalaman tersebut sudah tercermin bahwa ketertarikan atau kebutuhan individu akan memengaruhinya dalam media massa atau komunikasi massa tertentu.

Friday, May 10, 2013

Kohesi Kelompok (Group Cohesiveness)

Berhubung pertemuan kemarin pada tanggal 6 Mei 2013 diadakan kuis, maka pada kesempatan ini saya akan membahas atau berbagi pengalaman saya mengenai kohesi kelompok. Ketika saya masih duduk di bangku SMA saya aktif dalam organisasi sekolah, yaitu OSIS atau organisasi siswa intra sekolah. Sejak saya kelas satu SMA sampai kelas tiga pertengahan. Dalam kepengurusan organisasi tersebut tentu saya harus membaur dengan anggota lain untuk menjalankan tugas sesuai dengan masing-masing koordinator. Saya yang sewaktu kelas dua diberi kesempatan untuk menjabat sebagai ketua osis, merasa berat untuk menjalankan tanggung jawab tersebut. Namun perkiraan saya tersebut adalah salah besar, karena di dalam organisasi tersebut kohesi kelompok sangat tinggi. Antar anggota satu dengan anggota lainnya tidak memiliki jarak sedikit pun dalam artian mereka semua membaur jadi satu seperti menjadi keluarga. Di dalam kelompok tersebut semua saling membantu satu sama lain, tidak ada perpecahan sedikit pun. Mereka adalah tim tersolid yang pernah saya punya. Mereka saling toleran akan kepentingan pribadi antar anggota, toleran akan anggota-anggota lain yang membutuhkan bantuan. Karena pada organisasi tersebut sudah kohesif sehingga para anggota terikat kuat dengan kelompok, maka mereka menjadi mudah melakukan konformitas. Sehingga norma kelompok yaitu norma yang ada dalam organisasi tersebut di patuhi oleh anggota-anggota kelompok. Dan hal yang menjadi kebiasaan yang saya ingat betul adalah ketika makan siang mereka berbagi bekal yang dibawanya dari rumah untuk dinikmati bersama di ruang osis. Sungguh pengalaman yang menjadi dasar saya untuk kehidupan.
Kohesif kelompok sudah tertuang dalam cerita dari pengalaman saya di atas, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.

Tuesday, April 30, 2013

Kesepakatan Publik

Pembahasan materi tanggal 29 April 2013
Dalam kesepakatan kali ini saya akan berbagi cerita mengenai kehidupan saya yang mencerminkan tentang kesepakatan privacy. Kesepakatan privacy mencerminkan bahwa pandangan seseorang mengenai sesuatu, dimana pandangan tersebut berbeda dengan pandangan yang dikemukakan oleh orang lain. Contoh kehidupan nyata dari teori di atas yakni ketika saya dengan teman saya yang bernama Anggun Yasnia mengobrol santai di sore hati membicarakan tentang kos-kosan. Saya beranggapan bahwa pak RT di lingkungan kos kami tidak tegas sama sekali, namun teman saya Anggun beranggapan bahwa pak RT kami tegas sekali. Perbedaan anggapan dari saya dan Anggun disebabkan atas bukti-bukti yang kami miliki juga berbeda. Penekanan kesepakatan privacy ini didasarkan pada aspek pandangan individu satu berbeda dengan pandangan individu lain.

Tuesday, April 23, 2013

Size of Group

Materi tanggal 22 April 2013
Size of group mempunyai artian bahwa berapa banyak anggota dari kelompok, dimana anggota tersebut akan memengaruhi kinerja kelompok dalam mencapai tujuan kelompok tersebut. Banyaknya anggota dalam kelompok bukan berarti akan menyelesaikan masalah yang dihadapi kelompok tersebut. Sedikitnya anggota juga bukan berarti akan melambatkan proses pemecahan masalah dalam kelompok tersebut. Contoh yang pernah saya alami, ketika saya mengerjakan tugas salah satu mata kuliah, kelompok saya beranggotakan 7 orang, namun itu sangat tidak efektif, terlalu banyak orang sehingga tidak maksimal saat bekerja. Banyaknya anggota kelompok itu sangat perlu ketika tugas yang diberikan berkaitan dengan fisik, contohnya ketika kelompok saya diberi tugas oleh ketua osis ketika di SMA untuk merapikan kursi rapat. Tugas itu akan cepat diselesikan karena memiliki anggota yang banyak.

Tuesday, April 16, 2013

Deskripsi Verbal

Pembahasan materi pada tanggal 15 April 2013
Faktor-faktor situasional pada persepsi interpersonal salah satunya adalah dengan deskripsi verbal. Ada macam-macam deskripsi verbal, namun pada kesempatan ini saya akan menceritakan pengalaman saya sesuai dengan deskripsi verbal melalui petunjuk wajah. dalam berkomunikasi interpersonal kita tidak boleh membelakangi wajah dari lawan bicara kita, kita harus menghargainya dengan menatap lawan bicara kita. Dengan menatap wajah dari lawan bicara kita, kita bisa mengetahui kondisi lawan bicara kita pada saat itu. Misalnya saja, waktu saya mengobrol dengan teman sekelas saya, otomatis saya melihat atau menatap wajah dari lawan bicara saya. Dari tatapan saya itu, sya jadi bisa menggambarkan keadaan atau suasana hati dari lawan bicara saat itu. Dari mimik muk yang sangat sumringah, alis yang terangkat, senyum yang mengembang di bibirnya, itu menandakan bahwa dia lagi dalam kedaan yang sangat baik dan enak untuk diajak berkomunikasi.

Tuesday, April 9, 2013

Faktor yang Memengaruhi Proses Pemecahan Masalah

Pembahasan pada materi tanggal 8 April 2013
Tidak dapat dipungkiri kita sebagai manusia selalu dihadapkan dengan persoalan-persoalan yang mengusik ketentraman. Persoalan-persoalan tersebut harus segera diseleseikan agar tidak menjadi masalah yang semakin runyam. Oleh karena itu terdapat faktor yang memengaruhi manusia dalam menyeleeikan masalah yang dihadapinya tersebut. Faktor-faktor tersebut di antaranya : motivasi, kepercayan dan sikap yang salah, kebiasaan dan emosi. Dari masalah yag sering saya punyai, tidak terlalu sadar bahwa dalam [enyeleseian masalah tersebut saya sudah menggunakan faktor-faktor yang memengaruhi saya dalam menyeleseikan masalah saya, terutama adalah faktor motivasi. Dalam menyeleseikan masalah saya tidak terlalu bermotivasi untuk buru-buru menyelesikan msalah tersebut, karena hal itu akan malah membuat masalah cepat diatasi rapi tidak dilakukan dengan baik. Mak dari itu kompisisi motivasi yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah akan membuat masalah teratasi dengan jalan yang terbaik.